Kemirisan menghampiriku tiap hari setiap mengingat dahulu mahasiswa di kota ini begitu vokalnya mengaspirasikan berbagai masalah sehingga membuat berbagai aktivitas di kampus dihentikan. Kini, di kala masalah yang benar-benar darurat bagi setiap warga negara, karena poin-poin pada calon aturan negeri yang begitu ambigunya sedang membayang-bayangi kehidupan berbangsa; karena pelemahan pada kelompok pembela kebenaran terjadi; karena pembungkaman pada orang-orang yang berkata benar dilakukan, tidak satu pun terdengar desas-desus bahwa perlawanan akan dilakukan. Isu rasisme dijadikan bahan pergerakan, namun tidak diakali oleh kemanusiaan. Warga dipaksa memilih untuk berpihak, jika tidak sesuai dengan kemauan sang penanya, maka akan dianiaya dengan cara yang tidak manusiawi. Apakah marah tidak diperbolehkan apabila dianggap bukan manusia? Apakah marah tidak diperbolehkan apabila sedang direndahkan? Apakah marah tidak diperbolehkan apabila mendapati sedang diperlakukan b...
Dalam buku trilogi Negeri 5 Menara terdapat 3 poin penting yang dapat kita pelajari. 1. Man Jadda Wajada (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil). 2. Man Shabara Zhafira (Siapa yang bersabar akan beruntung). 3. Man Saara ala Darbi Washala (Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan). Pada buku ini, Ahmad Fuadi (penulis trilogi Negeri 5 Menara) menceritakan kisah hidupnya yang terus berjalan pada bidang jurnalistik mulai dari SMA hingga masuk pada dunia kerja. Walau sempat bingung di mana ia harus memijakkan kakinya, tapi dia sudah mengetahui bahwa passion dia adalah pada bidang tulis-menulis. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang baru menyadari dimana passion -nya ketika dia sudah memberikan banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk mempelajari satu bidang tertentu. Dan ternyata bidang itu bukanlah minat sesungguhnya yang ingin ia tekuni. The New York Times melaporkan bahwa "Hasrat dan pengalaman seseorang jauh lebih penting daripada jurusan yang telah diam...