Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Sang Pria

Sang Pria adalah Pecinta Wanita Mata Menawan Senyum Rupawan Hai Wanita Jauhilah Sang Pecinta Wanita Bisa jadi sakit yang kau rasa Atau kau akan terjebak dalam cinta Sang Pria belum tentu balik mencinta Ingat! Dia seorang pecinta wanita Dia bisa berhenti atau pergi begitu saja Sungguh beruntung bagi sang wanita Jika dia menjadi perhentian cintanya Cintanya akan abadi selamanya Walau dunia bukan lagi tempatnya

Awan

Sekumpulan uap air itu naik dari permukaan bumi menuju permukaan atmosfer. Berkumpul secara abstrak, namun terkadang membentuk sebuah wujud. Ya, itu adalah proses terjadinya awan. Imajinasi masa kecilku sering menganggap beberapa bentuk awan mirip seperti hewan-hewan yang kutonton melalui layar televisi, atau pesawat terbang bermoncong baling-baling yang dulu sering kunaiki, atau kapal laut dimana aku dapat melihat lumba-lumba muncul di permukaan laut, masuk lagi ke dalam laut, muncul lagi, masuk lagi, dan berulang-ulang kali sampai mereka mengucapkan selamat jalan lalu masuk kembali ke dalam lautan. Meninggalkan tawa masa kecilku disertai mata yang terkejap-kejap dan lambaian tangan ke arah pasukan lumba-lumba yang menghilang di lautan yang luas. Dan tak lupa, awan pernah berbentuk seperti Kera Sakti , idolaku waktu itu. Sungguh aneh, bukan? Tapi semua itu menyenangkan. Aku selalu menyukai langit dan sahabatnya, sang awan. Dulu aku selalu melihat awan dari atas tana...

Kota, Rindu dan Diriku

Layaknya kau merindukan seseorang yang langsung kau ajak untuk menceritakan serpihan-serpihan cerita lama yang membuat hangat keadaan, namun terkadang berjalan tak menyenangkan. Aku pun begitu, membayar rinduku dengan arsitektur-arsitektur bangunan dan tata letak kota yang telah menjadikan serpihan-serpihan kenangan muncul kembali dan menghangatkan, walaupun terkadang berjalan tak menyenangkan. Aku selalu menyukai kota asalku. Disini lidahku selalu hidup senang dengan masakan khas orang Timur yang selalu meninggalkan kenangan. Dan begitu rindunya telah meluap, ada kesenangan tersendiri yang tak dapat digambarkan. Apalagi setelah sekian lamanya diriku tak menginjakkan kaki di tanah yang indah ini. Dan tak  terkecuali, masakan bunda yang telah dinobatkan oleh sang lidah sebagai juara di hati. Untuk kasus yang satu ini, (mungkin) tidak akan pernah berakhir mengecewakan. Tak lupa, aku selalu punya tempat untuk bercerita disini. Walaupun aku,  si bodoh ini, ...